Kalian tahu nggak sih teman teman cara pengolahan pupuk organik. Sekarang ini makin banyak orang sadar pentingnya kembali ke alam. Salah satunya lewat penggunaan pupuk organik. Dibanding pupuk kimia, pupuk organik lebih aman, ramah lingkungan, dan bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga atau pertanian.
Tapi mungkin kamu masih bingung gimana sih cara pengolahan pupuk organik yang benar? Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas tahapannya. Nggak ribet kok, malah bisa jadi aktivitas yang seru kalau kamu suka bercocok tanam.
Yuk, kita bahas bareng-bareng! Karena selain hemat biaya, bikin pupuk sendiri juga bikin kamu makin peduli sama lingkungan sekitar.
Kenapa Harus Gunakan Pupuk Organik?
Pupuk organik mengandung unsur hara yang dilepas perlahan, jadi nggak bikin tanah ‘kaget’ kayak pupuk kimia. Tanaman pun bisa tumbuh lebih alami dan kuat.
1. Cara Pengolahan Pupuk Organik Lebih Aman untuk Tanaman dan Tanah
Pupuk organik mengandung unsur hara yang dilepas perlahan, jadi nggak bikin tanah ‘kaget’ kayak pupuk kimia. Tanaman pun bisa tumbuh lebih alami dan kuat.
Selain itu, tanah jadi lebih gembur dan subur karena mikroorganisme di dalamnya tetap hidup. Ini yang bikin tanah tetap sehat dalam jangka panjang. Nggak heran kalau petani zaman dulu tetap setia pakai bahan-bahan alami buat tanaman mereka.
2. Ramah Lingkungan dan Minim Limbah
Kamu tahu nggak, limbah dapur seperti sayuran busuk atau sisa makanan bisa jadi bahan pupuk organik? Jadi daripada di buang, lebih baik di manfaatkan ulang.
Cara ini juga membantu mengurangi sampah rumah tangga. Bayangin kalau semua orang mulai bikin kompos sendiri, pasti TPA jadi lebih lega, kan? Dengan cara sederhana ini, kamu ikut andil menjaga bumi loh!
3. Lebih Hemat dan Bisa Dibuat Kapan Saja
Buat yang punya kebun di rumah, pupuk organik bikin sendiri jelas lebih irit. Nggak perlu beli pupuk setiap bulan, cukup olah sendiri dari sisa dapur atau dedaunan.
Kapan pun kamu butuh, tinggal ambil dari stok pupuk yang udah jadi. Praktis banget, kan? Modalnya juga minim, tapi manfaatnya luar biasa untuk kebun dan dompet kamu.
Tahapan Dasar dalam Pengolahan Pupuk Organik
1. Pilih Bahan yang Tepat
Untuk bikin pupuk organik padat, kamu bisa pakai campuran kotoran hewan, jerami, daun kering, sisa makanan, dan abu dapur. Pastikan bahan-bahan ini tidak tercampur plastik atau bahan kimia.
Kalau kamu mau hasil yang maksimal, pilih bahan yang kaya nitrogen dan karbon. Kombinasinya membantu proses fermentasi lebih cepat.
Kamu bisa cari bahan ini dari sekitar rumah aja kok, nggak perlu beli.
2. Campur dan Atur Kelembapan
Setelah bahan di kumpulkan, saatnya di campur rata. Tambahkan air secukupnya agar kondisinya lembap tapi nggak becek. Ini penting agar mikroba bisa bekerja.
Kamu bisa tambahkan EM4 atau starter lain agar proses fermentasi berjalan lebih cepat. Aduk rata, lalu diamkan dalam tempat tertutup. Kalau suhunya hangat dan tidak bau busuk, artinya prosesnya berjalan baik.
3. Diamkan Selama 2–4 Minggu
Selama proses fermentasi, usahakan setiap 3–4 hari pupuk di balik atau di aduk agar sirkulasi udaranya bagus. Ini membantu proses penguraian lebih merata.
Kalau sudah tidak berbau dan berwarna cokelat kehitaman, tandanya pupuk siap di gunakan. Simpan di tempat kering dan teduh agar kualitas pupuk tetap terjaga.
Kesimpulan
Gimana, ternyata cara pengolahan pupuk organik itu nggak susah, kan? Bahan bisa kamu temukan di sekitar rumah, dan prosesnya bisa di lakukan siapa saja.
Dengan sedikit usaha, kamu bisa punya pupuk berkualitas tinggi tanpa keluar biaya besar. Tanaman pun tumbuh sehat dan subur, tanpa perlu khawatir bahan kimia berlebih.
Yuk, mulai coba dari sekarang. Karena dari dapur rumah sendiri, kamu bisa ikut menyuburkan bumi!