Di dunia peternakan, banyak yang memikirkan cara untuk menghemat biaya pakan, apalagi kalau ternak seperti sapi, kambing, atau domba. Nah, salah satu alternatifnya adalah jerami. Walaupun terkesan “makanan sisa,” sebenarnya jerami punya potensi luar biasa untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, lho! Yuk, kita bahas kenapa jerami ini keren banget buat pakan dan gimana cara memanfaatkannya.
Apa Itu Jerami dan Kenapa Bisa Jadi Pakan?
Jerami adalah sisa tanaman padi setelah dipanen, terutama bagian batang yang tersisa setelah bulir padinya diambil. Biasanya sih, jerami ini dianggap limbah dan dibiarkan membusuk di sawah atau dibakar. Padahal, dalam satu hektar lahan sawah aja, bisa dihasilkan ratusan kilo jerami yang siap dimanfaatkan. Nggak cuma buat mengurangi limbah, menggunakan jerami juga bisa bantu peternak menghemat biaya karena mereka nggak perlu beli pakan mahal.
Kandungan Nutrisi dalam Jerami
Nah, meskipun jerami nggak sepadat pakan komersial yang kaya nutrisi, tapi ternyata jerami masih punya nilai gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar ternak. Jerami padi, misalnya, mengandung serat kasar, protein, dan karbohidrat. Namun, ada catatan penting nih: karena kandungan proteinnya relatif rendah, jerami sebaiknya di padukan dengan pakan tambahan lain agar kebutuhan gizi hewan tetap tercukupi.
Selain itu, karena kandungan serat kasarnya yang tinggi, jerami untuk pakan cocok banget buat hewan ruminansia (hewan pemamah biak) kayak sapi dan kambing. Serat kasar ini membantu proses pencernaan dan membuat ternak kenyang lebih lama. Intinya, jerami nggak cuma sekadar “pengganjal perut,” tapi punya manfaat nyata buat kesehatan ternak.
Cara Mengolah Jerami
Langsung ngasih jerami mentah ke ternak sih bisa aja, tapi biar lebih optimal, jerami perlu di olah dulu. Ada beberapa cara pengolahan jerami yang bisa di coba:
- Fermentasi – Teknik ini memungkinkan jerami punya daya simpan lebih lama sekaligus meningkatkan kandungan nutrisinya. Caranya gampang kok, jerami di campur dengan cairan fermentasi khusus dan di simpan dalam kondisi anaerob (tanpa udara). Hasilnya? Jerami fermentasi yang lebih lezat dan bergizi buat ternak.
- Pengeringan Matahari – Pengeringan bisa bikin jerami jadi lebih awet dan mudah di simpan. Cukup jemur jerami di bawah sinar matahari sampai kering, lalu simpan di tempat yang kering dan sejuk.
- Pencampuran dengan Pakan Lain – Seperti yang tadi di sebutkan, jerami punya kandungan nutrisi yang nggak terlalu tinggi. Jadi, mencampur jerami dengan yang lain seperti konsentrat atau hijauan segar akan sangat membantu menaikkan nilai gizinya.
- Pemotongan – Sebagai tambahan, kamu bisa mencacah jerami dulu sebelum fermentasi. Karena, jerami yang dicacah lebih mudah dicerna olah pakan ternak.
Keunggulan Jerami Dibandingkan Pakan Komersial
Keunggulan utama jerami adalah dari sisi ekonomis. Dalam kondisi di mana harga pakan komersial naik atau langka, bisa jadi penyelamat bagi peternak. Di samping itu, jerami juga membantu mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang seringkali mahal.
Selain hemat, jerami juga punya dampak positif terhadap lingkungan. Ketimbang di bakar (yang bisa mencemari udara), jerami yang di jadikan makanan ternak mengurangi limbah pertanian. Ini bisa jadi solusi buat masalah lingkungan dan ekonomi peternakan sekaligus.
Kekurangan Jerami yang Perlu Diwaspadai
Di balik manfaatnya, ada juga beberapa kekurangan jerami yang perlu kalian ketahui. Salah satunya, kandungan nutrisinya yang memang nggak setinggi pakan hijauan segar. Karena itu, jerami sebaiknya hanya jadi salah satu sumber makanan tambahan.
Selain itu, jerami yang di simpan dalam waktu lama dan nggak di olah dengan benar bisa jadi sarang bakteri atau jamur yang berbahaya buat ternak. Dengan penanganan yang tepat, jerami bisa jadi alternatif yang efektif dan aman.
Kesimpulan
Jerami memang nggak bisa mengalahkan pakan komersial dari sisi nutrisi. Dengan sedikit usaha untuk pengolahan, jerami bisa bermanfaat untuk ternak, sekaligus membantu peternak menghemat biaya. Jadi, buat kamu yang punya peternakan, jangan ragu untuk mempertimbangkan jerami sebagai salah satu pilihan yang praktis dan ekonomis!
Pelajar Mahasiswa Alkemis Tingkat 7 dan Mencapai Kultivasi Ranah Ancestor di umur kurang dari 20 Tahun