Dalam industri sablon, pemilihan tinta yang tepat sangat penting untuk menghasilkan cetakan berkualitas pada berbagai bahan tekstil. Terdapat dua jenis tinta yang sering menjadi perbandingan yaitu tinta rubber dan juga tinta plastisol.
Meskipun keduanya digunakan untuk sablon terdapat perbedaan. Perbedaan tinta rubber dan plastisol terletak pada sifat material, proses aplikasi, serta hasil akhirnya. Memahami perbedaan ini dapat membantu anda memilih tinta yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek sablon anda.
Perbedaan Tinta Rubber dan Plastisol
Perbedaan yang ada pada tinta rubber dan plastisol terdapat pada karakteristiknya. Akan tetapi bukan hanya itu saja, terdapat beberapa perbedaan yang akan kami rangkumkan untuk anda. Berikut ini merupakan perbedaan yang ada pada tinta rubber dan plastisol.
1. Karakteristik
Perbedaan tinta rubber dan plastisol sangat mencolok dalam hal komposisinya. Tinta rubber terkenal sebagai tinta berbasis karet. Yang terdiri dari karet alami atau sintetis yang mencampur dengan pigmen warna. Tinta ini cenderung memiliki elastisitas yang tinggi.
Sedangkan tinta plastisol merupakan tinta berbasis PVC (polivinil klorida). Tinta ini terkenal karena kemampuannya memberikan hasil cetakan yang sangat tajam dan jelas. Tinta plastisol memerlukan pemanasan hingga suhu tinggi (sekitar 160-180°C) untuk mengaktifkan dan menyatukan tinta dengan bahan tekstil.
2. Proses Sablon
Salah satu kelebihan utama dari tinta rubber adalah kemampuannya untuk menempel pada bahan dengan baik tanpa memerlukan proses pemanasan tambahan setelah pencetakan. Hal ini menjadikannya pilihan yang efisien untuk berbagai aplikasi sablon.
Tinta plastisol menghasilkan cetakan yang lebih tebal dan memiliki lapisan permukaan yang lebih mengkilap dibandingkan dengan tinta rubber. Kelebihan utama tinta plastisol adalah kemampuannya untuk mencetak detail halus dengan akurasi tinggi dan daya tahan yang sangat baik pada bahan tekstil. Pada proses ini biasa dikenal sebagai curing atau pengeringan.
3. Hasil Akhir
Perbedaan dari tinta rubber dan plastisol dapat terlihat jelas dari hasil akhir dari cetakan. Cetakan dengan tinta rubber memiliki tampilan yang lebih matte dan terasa lebih lembut di atas bahan tekstil. Tinta ini memberikan efek yang lebih fleksibel dan nyaman digunakan pada pakaian yang sering dipakai atau direntangkan.
Sebaliknya, tinta plastisol menghasilkan cetakan yang lebih mengkilap dan tebal, memberikan efek visual yang lebih mencolok dan tahan lama. Kemudian hasil akhir dari tinta plastisol cenderung lebih tahan terhadap pencucian dan pemakaian berat, serta tidak mudah pudar.
Keunggulan Masing Masing Sablon
Tentunya selain kita mengetahui perbedaan dari kedua tinta sablon ini, kita harus mengetahui keunggulannya. Pastinya, setiap jenis sablon memiliki keunggulannya masing masing. Untuk itu mari kita cari tau apa saja keunggulan yang ada pada kedua jenis sablon.
Plastisol
1. Hasil Sablon yang Awet
Kelebihan pertama yang dapat kita lihat ialah hasilnya yang awet. Kenapa hasil dari sablon plastisol bisa awet? hal itu karna jenis tintanya menggunakan tinta yang dapat merekat pada kain. Sehingga design pada kaos tidak akan mudah mengelupas.
Selain itu jika kita perhatikan lebih lanjut, hasil sablon dari proses sablon jenis plastisol tidak ada retakan pada sablonnya. Hasil yang sangat memuaskan karena antara design dengan sablonnya bisa mirip.
2. Tinta Sablon
Kelebihan yang kedua terletak pada tintanya yang sangat unik. Yang membuat tinta dari sablon plastisol unik itu karna tintanya yang dapat di daur ulang. Sehingga untuk proses produksi kaos berikutnya masih terdapat banyak tinta yang masih bisa menggunakannya lagi.
Selain tinta yang dapat di daur ulang tinta tersebut dapat menghasilkan sablonan yang sangat keren. Karena tinta tersebut mempunyai banyak varian warna yang sangat menarik untuk di kombinasikan dengan warna kaos apapun.
Rubber
1. Mudah untuk Kering
Keunggulan yang kedua itu terdapat pada tintanya yang mudah untuk kering. Sehingga saat produksi sablon rubber biasanya lebih cepat dari pada sablon jenis plastisol. Hal ini dikarnakan tinta sablon rubber dapat dicampur dengan air, sehingga mudah meresap pada kain.
2. Mudah Dirawat
Sablon ini mudah untuk perawatannya. Ketika kaos disetrika, tinta pada kaos tidak meleleh ataupun lengket di setrika. Akan tetapi hal ini bergantung pada penggunaan kualitas tinta tetapi untuk suhu panas setrika juga jangan terlalu panas agar sablon tidak rusak.
Kesimpulan
Perbedaan tinta rubber dan plastisol terletak pada komposisi, metode aplikasi, dan hasil akhir yang mereka tawarkan. Tinta rubber unggul dalam hal elastisitas dan kemudahan penggunaan tanpa memerlukan pemanasan tambahan. Tentunya selain tintanya terdapat perbedaan pada sablonnya.
Tinta ini ideal untuk cetakan yang membutuhkan fleksibilitas dan kenyamanan. Di sisi lain, tinta plastisol menawarkan hasil cetakan yang tajam dan mengkilap dengan daya tahan yang sangat baik, membuatnya cocok untuk desain yang membutuhkan detail halus dan ketahanan jangka panjang.
Memilih antara tinta rubber dan plastisol bergantung pada kebutuhan spesifik proyek sablon Anda. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan sesuai dengan tujuan cetakan Anda, memastikan hasil akhir yang memuaskan dan berkualitas tinggi.
Rayhan Hyoga Satria merupakan siswa yang sedang menempuh pendidikan di SMK Negeri 1 Magelang. Saat ini, ia tengah menjalani Program Keahlian (PKL) atau magang di CV.RUMAH MESIN.
Pada kali ini, Hyoga memiliki kesempatan untuk memperluas wawasan dan memahami lebih dalam tentang dunia kerja. CV.RUMAH MESIN, sebagai tempat PKL, memberikan kesempatan baginya untuk belajar dan berkontribusi dalam lingkungan kerja yang nyata.
Pada CV. RUMAH MESIN, ia mendapatkan pengalaman serta ilmu tentang Search Engine Optimization (SEO) yang dimana fungsi utamanya ialah membuat artiel yang di ciptakan mendapatkan posisi teratas.